Mari Belajar dari Kepiting..

Berbrowsing ria…eh nemu catatan ini enak juga kalo mau dire-blog, semoga sumbernya ridho di reblog yaa 🙂
ini ceritanya..

Anda tahu bagaimana caranya menangkap seekor kepiting? Cukup gunakan sebatang bambu, tali, dan batu. Buat alat pancingnya dari bambu yang diikat tali, sedangkan batu diikatkan pada ujung tali satunya. Setelah itu, ganggulah kepiting yang Anda incar dengan mengayunkan dan menyentakkan batu itu dekat si kepiting. Ketika Anda berhasil membuat si kepiting merasa terganggu dan marah, maka saat itu hewan itu akan mencapit batu kuat-kuat. Setelah itu, Anda tinggal mengangkat batang bambu dan mencemplungkan kepiting itu ke dalam panci untuk direbus hidup-hidup. Jadilah kepiting rebus yang siap santap.

Ini bukan bahasan tentang cara memancing atau bagaimana cara mengolah kepiting, namun dari peristiwa ini kita diingatkan kembali tentang bahaya kemarahan yang tak terkendali. Saat berada dalam kelelahan, kita, kaum wanita, begitu mudah marah dan tersinggung dengan apa yang terjadi di sekeliling kita.

Ibu marah pada suami dan anak-anak karena kelelahan bekerja di rumah, istri marah pada suami karena ada masalah di kantor, anak marah pada orang tua karena berselisih dengan teman, atau banyak kemarahan-kemarahan yang sering terjadi dalam hidup kita.

Coba renungkan, dalam sehari ini, berapa kali Anda menunjukkan sikap marah, tidak suka, sensitif terhadap sesama? Marah memiliki efek yang berbahaya. Karena marah, seseorang bisa kehilangan teman baik. Karena marah, seseorang bisa menghadapi masalah baru. Karena marah, seseorang bisa kehilangan jabatan dan pekerjaannya. Yang lebih menyedihkan, karena marah, seseorang dapat kehilangan keluarganya.

Jika kita melihat betapa mengerikannya dampak kemarahan itu, maka ada baiknya kita belajar untuk mengungkapkan ekspresi marah itu dengan benar. Memang tidak mudah, namun kita semua harus belajar dan kita pasti bisa mengontrol kemarahan itu kalau kita mau.

Entah batu kecil atau batu besar yang mengganggu Anda, belajarlah untuk tetap berkepala dingin dalam menghadapi segala situasi. Anda bisa mencoba menahan geram dengan melakukan beberapa trik berikut, seperti menarik nafas panjang, mencuci muka, menghitung, maupun pergi menyendiri atau menyingkir dari lokasi kemarahan.

Marah itu timbul karena adanya rasa tidak terima terhadap suatu hal yang terjadi. Marah hanya akan menarik orang-orang terdekat menjauhi Anda. Marah hanya akan membuat buah hati Anda takut mendekati Anda. Marah hanya membesarkan emosi dan menutup jalan komunikasi yang sehat. Oleh sebab itu, tinggalkanlah panas hati atau kemarahan itu, karena hal tersebut hanya membawa kerugian bagi Anda.

Bukankah lebih baik jika kita menyampaikan keberatan kita akan suatu hal dengan cara yang lebih baik dari pada dengan nada marah?! Jadi, jika Anda mulai merasa marah, berdiam dirilah, menyendirilah, sampai Anda dapat berpikir jernih kembali. Bicarakan keberatan-keberatan Anda dengan cara yang bijak. Orang yang bersabar adalah orang yang mudah menerima kenyataan yang ada dan tidak memaksakan kehendaknya. (bbl/meg)

sumber : Belajar dari kepiting

By catatanijar

Apa itu Policy, Standard, Guidelines, dan Procedures?

Apakah anda pernah membuat email? pernah membaca Privacy Policy? humh..seperti nya kita jarang memperhatikan hal itu ya 😀

Ini berkaitan pula dengan bahasan kita sebelumnya yaitu tentang Computer Ethics & Cyber Ethics mari kita pahami apa itu Policy, Standard, Guidelines dan Procedures.

1. Policy

Jika menurut Oxford Dictionaries, policy adalah “a course or principle of action adopted or proposed by an organization or individual” yang maksudnya haluan atau prinsip tindakan yang ditetapkan atau diusulkan oleh organisasi atau individu. Policy atau kebijakan adalah suatu keputusan yang ditetapkan mengenai sebuah kesepakatan diantara individu atau organisasi, contohnya adalah Privacy policy disaat kita akan mendaftarkan diri pada sebuah akun email baik Gmail, Yahoomail, dll. Fungsinya adalah untuk mengotorasi dan mengotentifikasi akses dan ketentuan lainnya supaya si pembuat sistem bisa memberikan akses yang sesuai kepada user.

2. Standard

Standard adalah metode atau ketentuan tertentu dalam mengimplementasikan keamanan dalam sebuah sistem. Contohnya adalah “Required fields” yang harus diisi saat kita mendaftarkan diri pada beberapa situs mail server. Field-field tersebut menjadi standar informasi seorang user. Biasanya Standard sudah diatur dan dikelola oleh sebuah organisasi tertentu yang sesuai dengan sistemnya, contoh standar dalam website ada pada World Wide Web Concorsium  (W3C).

3. Guidelines

Cenderung mirip dengan Standard namun tidak memberikan penekanan atau keharusan terhadap user, atau lebih longgar dalam penerapannya. Guidelines berfungsi untuk memberikan saran (suggestive) bagi user dalam menggunakan sistem.

4. Procedures

Suatu urutan langkah-langkah spesifik yang harus dilakukan oleh user dalam melakukan perintah program dalam mengklarifikasi policy dan standard sebuah sistem. Dalam artian Procedure adalah langkah spesifik yang akan membimbing user untuk tunduk terhadap program dalam sebuah sistem, agar sistem berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan (policy) dan standard.

Pemahaman terhadap keempat hal tersebut berfungsi untuk memberikan kita sebagai user ataupun perancang sistem dalam menggunakan sisteem atau mengembangkan sistem.

Memberikan kita pemahaman mengenai apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam sebuah sistem, apa saja hak dan kewajiban seorang user. Bahkan untuk melindungi proses bisnis dunia IT supaya berjalan dengan lancar tidak saling merugikan satu sama lain antara user dan pemilik atau pengembang software.

By catatanijar

Mengenal Computer Ethics & Cyber Ethics “Berkomputer dan berinternet dengan etika”..

Dalam kehidupan sehari-hari saat ini kita sudah tidak bisa menghindari kehadiran teknologi, terutama komputer dan internet. Tapi, apakah sampai saat ini kita sudah menggunakan keduanya dengan benar? Humhh..
Sepertinya sih masih banyak dari kita semua yang belum memahaminya? Nah, maka dari itu mari kita bahas tentang Etika Berkomputer (Computer Ethic) dan Etika Munia Maya (Cyber Ethic).

Etika Berkomputer (COMPUTER ETHICS)

Computer Ethics berdasarkan sumber dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_komputer

Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.

Lahirnya etika komputer sebagai sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan komputer yang meliputi kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelekstual) dan tanggung jawab profesi.

Perkembangan Computer Ethics dari masa ke masa

Era 1940-1950an, Nobert Wiener meneliti tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas. Ramalamnya tentang komputasi modern pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.

Era 1960an, Donn Parker berkata “that when people entered the computer center, they left their ethic at the door”. Era 1980-an, kemunculan kejahatan komputer (virus, unautorizhed login). Studi berkembang menjadi salah satu diskusi serius tentang masalah etika computer maka lahirlah buku “Computer Ethics” (Johnson,1985).

Era 1990-an sampai sekarang, implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari kejahatan computer, membuat lahirlah forum-forum yang peduli pada masalah tersebut.

10 Etika Komputer yang dikumandangkan oleh Computer Ethics Institute (Ten Commandments of Computer Ethics : 1992, Computer Ethics Institute.)

  1. Thou shall not use a computer to harm other people. (Tidak akan menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.)
  2. Thou shall not interfere with other people’s computer work.(Tidak akan mengganggu pekerjaan komputer orang lain)
  3. Thou shall not snoop around in other people’s files. (Tidak akan mengintip file komputer orang lain.)
  4. Thou shall not use a computer to steal. (Tidak akan menggunakan komputer untuk mencuri.)
  5. Thou shall not use a computer to bear false witness.(Tidak akan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta.)
  6. Thou shall not use or copy commercial software for which you have not paid.(Tidak akan menggunakan atau menyalin perangkat lunak komersial yangbelum dibayar.)
  7. Thou shall not use other people’s computer resources without authorization.(Tidak akan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.)
  8. Thou shall not appropriate other people’s intellectual output.(Tidak akan membajak hasil intelektual orang lain.)
  9. Thou shall think about the social consequences of the program you write.(Engkau harus berpikir tentang konsekuensi sosial dari program yang Anda tulis.)
  10. Thou shall use a computer in ways that show consideration and respect.(Engkau harus menggunakan komputer dalam cara yang menunjukkan pertimbangan dan rasa hormat.)

Kesimpulannya dari data di atas, seiring perkembangannya komputer menuai banyak permasalahan lainnya, selain kehadirannya untuk membantu memecahkan masalah manusia. Salah satunya adalah etika berkomputer itu tadi, maka dengan adanya etika berkomputer diharapkan semua orang memanfaatkan teknologi dengan baik dan sesuai dengan etika dan nilai-nilai moral.Image

CYBER ETHICS

Cyber Ethics apa sih? Cyber Ethics adalah “the study of ethics pertaining to computer networks, encompassing user behavior and what networked computers are programmed to do, and how this affects individuals and society.” sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Cyberethics.

Maksud dari pengertian di atas adalah Cyber Ethics adalah sebuah disiplin ilmu dalam etika yang berkaitan dengan jaringan komputer, perilaku pengguna mencakup jaringan komputer yang diprogram, dan bagaimana ini mempengaruhi individu dan masyarakat. Lalu mengapa cyber ethics harus ada?

Alasannya sama saja dengan mengapa Computer Ethics itu ada tadi. Perkembangan dunia maya sungguh lebih pesat dibanding dengan perkembangan komputer itu sendiri, semakin banyak konten dan berbagai hal yang berlalu lalang dalam dunia maya. Semua hal itu harus dikelola dan diatur dengan baik agar tidak terjadi kesalahan penggunaan. Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya, adalah :

  1. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
  2. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
  3. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
  4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru di dunia maya tersebut.

Beberapa contoh pelanggaran cyber ethics :

1. Cyber Crime
Seiring dengan perkembangan jaman banyak cara yang dilakukan dalam kejahatan di dunia maya atau Cyber crime. pengertian dari cybercrime itu sendiri adalah tindak criminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cyber crime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya internet.

2. Penipuan
kejahatan yang sekarang sedang marak di dunia maya, adalah penipuan. penipuan dalam bentuk transaksi jual beli barang dan jasa. Modus operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara, ada yang menjual melalui milis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku berada di kota yang berbeda dengan calon mangsanya, mereka memancing kelemahan dari para calon ‘pembeli’ yang tidak sadar mereka sudah terjebak.

3. Spyware
Sesuai dengan namanya, spy yang berarti mata-mata dan ware yang berarti program, maka spyware yang masuk dalam katagori malicious software ini, memang dibuat agar bisa memata-matai komputer yang kita gunakan. Tentu saja, sesuai dengan karakter dan sifat mata-mata, semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Setelah memperoleh data dari hasil monitoring, nantinya spyware akan melaporkan aktivitas yang terjadi pada PC tersebut kepada pihak ketiga atau si pembuat spyware.

Akhirnya, dalam menggunakan Computer ataupun Internet kita perlu berlaku lebih bijak dalam pemakaiannya. Saat ini perkembangan keduanya sangat pesat, semakin banyak informasi berkeliaran di Internet semakin banyak hal-hal negatif dalam perkembangannya juga, sudah saatnya kita sebagai salah satu pengguna internet di dunia untuk lebih beretika dalam menggunakan dunia maya. ICT Watch melansir bahwa berdasarkan 72% respondennya menyatakan Indonesia kurang beretika dalam menggunakan dunia maya.

MARI MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN BERINTERNET DENGAN BIJAK.!!

By catatanijar